![]() |
Kitab Suci |
SEMESTA SEJARAH - Bicara soal kebenaran Islam, kita sering mengandalkan Al-Qur’an dan hadits. Tapi tahukah kamu kalau sebenarnya ada juga "jejak" kebenaran Islam yang bisa dilacak dari istilah-istilah penting dalam kitab suci agama lain? Dua di antaranya adalah Mosi’a dari tradisi Yahudi dan Sōtēr dari dunia Yunani-Kristen. Kedua istilah ini ternyata menyimpan pesan menarik yang bisa menguatkan keyakinan kita terhadap kenabian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Yuk, kita kupas satu-satu dengan tenang tapi tuntas!
1. Mosi’a: Sang Penyelamat dari Bani Israel
Dalam tradisi Yahudi, Mosi’a (מושיע) berarti "penyelamat" atau "pembebas". Gelar ini sering digunakan untuk menggambarkan sosok yang akan datang di akhir zaman untuk menyelamatkan umat Israel dari penindasan dan membawa mereka kepada hukum Tuhan yang sejati.
Orang Yahudi masih menunggu kedatangan sang Mosi’a, yang diyakini sebagai keturunan Daud, raja besar Bani Israel. Namun, yang menarik adalah bahwa sifat-sifat yang dinisbatkan kepada Mosi’a sangat mirip dengan sifat dan misi Nabi Muhammad:
- Membawa hukum Tuhan yang murni.
- Menjadi pemimpin yang adil dan membawa perdamaian.
- Datang di masa penuh kekacauan moral dan politik.
Sementara Yahudi masih menantikan tokoh ini, dalam Islam kita meyakini bahwa Nabi Muhammad lah yang membawa syariat sempurna dan membebaskan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Bisa jadi, harapan mereka tentang Mosi’a sebenarnya telah terwujud, tapi tidak mereka sadari karena mereka menolaknya.
2. Sōtēr: Sang Juruselamat dalam Dunia Yunani-Kristen
Dalam dunia Yunani dan kemudian dalam Kekristenan awal, dikenal istilah Sōtēr (σωτήρ), yang berarti "penyelamat" atau "pembebas". Gelar ini digunakan untuk Yesus oleh umat Kristen:
- Dalam Lukas 2:11: “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat (Sōtēr), yaitu Kristus, Tuhan.”
Namun menariknya, dalam bahasa Yunani klasik, istilah sōtēr tidak hanya digunakan untuk Yesus. Bahkan raja-raja, filsuf, dan tokoh-tokoh besar yang dianggap membawa perubahan dan penyelamatan bagi masyarakat juga bisa disebut sōtēr.
Nah, dalam perspektif Islam, Nabi Muhammad sangat layak disebut sebagai Sōtēr. Kenapa?
- Beliau menyelamatkan umat manusia dari penyembahan berhala menuju tauhid.
- Membawa risalah yang menyelamatkan jiwa dan akal.
- Mengubah struktur sosial yang rusak menjadi adil dan bermartabat.
Bahkan, kalau kita bandingkan ajaran tauhid murni yang dibawa Nabi Muhammad dengan versi Yesus yang dituhankan oleh ajaran gereja setelahnya, kita bisa melihat bahwa "penyelamat sejati" yang memurnikan ajaran justru adalah Nabi Muhammad.
3. Mosi’a + Sōtēr = Muhammad SAW?
Coba kita gabungkan:
- Mosi’a: Sang penyelamat dan pembawa hukum akhir zaman.
- Sōtēr: Pembebas dan penuntun dari kegelapan.
Bukankah dua gelar ini cocok menggambarkan satu sosok? Yakni Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Ia datang bukan hanya untuk satu kaum, tapi untuk seluruh umat manusia. Ia tidak membawa doktrin baru, tapi menyempurnakan ajaran para nabi sebelumnya. Dan, ia tidak memaksakan kekuasaan, tapi menawarkan jalan penyelamatan melalui iman, amal saleh, dan akhlak mulia.
4. Reaksi Umat Terdahulu: Mengapa Mereka Tidak Menerima?
Sebagian besar orang Yahudi tidak menerima Nabi Muhammad karena bukan dari keturunan Ishaq, sementara sebagian Kristen telah terlanjur terpengaruh ajaran trinitas dan menuhankan Yesus. Padahal jika kita jujur membaca sejarah dan teks-teks asli, kita bisa melihat bahwa sosok Nabi Muhammad justru cocok dengan nubuat-nubuat mereka.
Seperti halnya seseorang mencari jodoh sesuai kriteria, lalu ketika ketemu orangnya, malah nggak nyadar karena sibuk lihat penampilan luar. Nah, bisa jadi begitu juga yang terjadi dengan Mosi’a dan Sōtēr: mereka mencari, tapi ketika sang nabi muncul... mereka tidak menyadarinya.
Kalau Udah Ada Peta dan Kompas, Tapi Masih Nyasar, Mungkin Salah Pegang
Jadi, apakah Mosi’a dan Sōtēr itu benar-benar mengarah pada Nabi Muhammad? Wallahu a’lam, tapi jejak dan petunjuknya sangat menarik untuk ditelusuri. Kadang, kebenaran itu udah di depan mata, cuma kitanya aja yang belum connect sinyal.
Kalau temanmu ngaku nyari alamat, tapi tiap ada plang petunjuk dia malah selfie doang, bisa jadi dia gak niat nyari. Nah, semoga kita bukan kayak gitu. Yuk, manfaatkan petunjuk yang ada buat makin yakin, bukan malah asik debat di kolom komentar TikTok!
Ingat ya, kebenaran itu kadang datang dari arah yang tidak disangka-sangka, kayak notifikasi Shopee tengah malam.
Peace, love, and ngaji, Guys!😂
Dukung SEMESTA SEJARAH! Jika Anda menyukai artikel ini, bagikan ke teman-teman Anda atau dukung kami dengan mengikuti media sosial di bawah ini.
Baca Juga/Klik Judul :
- Alkitab: Buku Paling Berbahaya yang Pernah Ditulis? Benarkah? Ayo Berbagi Pendapat!
- Kebenaran Kitab Zabur: Apakah Mazmur yang Ada Sekarang Masih Asli?
- Apa yang Sebenarnya Terjadi di Konsili Nicea? Perubahan Ajaran Yesus yang Mengejutkan
- Mengapa Nabi Muhammad Diutus di Mekah, Bukan di Yerusalem?
Posting Komentar untuk "Mosi'a dan Sōtēr: Dua Gelar yang Mengungkap Kebenaran Islam"
Silakan beri saran tentang tokoh sejarah, peristiwa, atau agama Samawi yang ingin Anda baca di SEMESTA SEJARAH. Saya akan mempertimbangkan untuk menulisnya!