![]() |
Kitab Suci |
SEMESTA SEJARAH - Disatu tempat diskusi tiba-tiba seorang wanita kristen mengajukan pertanyaan yang penuh emosi ke Syekh Ahmed Deedat. Diwajahnya jelas terlihat amarah yang begitu besar, kemudian operator diskusi memberinya mic untuk menagajukan pertanyaan. Dengan suara lantang ia berkata ke Syekh Ahmed Deedat.
“Kemarin malam benar-benar membuat Kristen marah, emosi”
“Tuan Ahmed Deedat kemarin malam kamu mengatai Kitab Suciku”
“Kitab Suciku, Bibel Buku paling berbahaya yang pernah ditulis di Dunia yang tidak boleh dipegang anak kecil “
“Maksudmu apa ?”
“Apa maksudmu sebenarnya ?” begitu wanita itu berkata sambil menahan emosinya dia berkata lagi,
“Maaf, aku gunakan kata-kata kasar di Gereja” entah kenapa dia katakan di Gereja, kemungkinan diskusi sebelumnya dilakukan di Gereja atau Dia mengetahui hal ini di Gereja, entahlah.
Kemudian Syekh Ahmed Deedat berdiri dari tempat duduknya untuk menjawab pertanyaan wanita setengah baya ini.
“Aku tidak paham maksudmu”
“Tapi kamu menuduh, bahwa aku berkata bibel buku paling berbahaya yang pernah ditulis di Dunia” sambil mengelak Syekh Ahmed Deedat melanjutkan pernyataannya.
“Kamu tidak ingat apa yang kuucapakan” dengan nada bertanya sambil melanjutkan.
“Akan kuulang yang kukatakan, kamu bisa konfirmasi atau bantah”
“Aku mengutip kata-kata George Bernard Shaw”
“Kukatakan George Bernard Shaw berkata ini buku paling berbahaya di Dunia harus di kunci dan digembok”
“Kukatakan, George Bernard Shaw yang berkata demikian”
Ternyata Syekh Ahmed Deedat sebelumnya melakukan diskusi yang sama. Disinilah awal mula Syekh Ahmed Deedat mengatakan hal ini pertama kali. Mungkin saat itu wanita tersebut tidak mendapat giliran untuk bertanya atau wanita itu tidak ikut di diskusi pertama. Inilah pernyataan Syekh Ahmed Deedat yang membuat wanita itu emosi.
“Artinya seperti yang dikatakan George Bernard Shaw, ini buku paling berbahaya di Dunia” Sambil menunjukkan Bibel
“Dia bilang, jaga dengan kunci dan gembok” Syekh Ahmed Deedat bilang bahwa George Bernard Shaw pernah mengatakan Bibel buku paling berbahaya di Dunia dan harus dijaga dengan di kunci atau digembok.
“Anakmu tidak boleh membacanya” sambil menambahkan,
“George Bernard Shaw yang mengatakan, silahkan baca sendiri” kata Syekh Ahmed Deedat sambil mengakhiri.
SIAPA GEORGE BERNARD SHAW DAN BENARKAH IA BERKATA DEMIKIAN ?
George Bernard Shaw adalah seorang penulis drama, kritikus, dan pemikir asal Irlandia yang sangat berpengaruh. Dia lahir dikeluarga Protestan pada 26 Juli 1856 dan meninggal pada 2 November 1950. Shaw dikenal dengan karya-karyanya yang cerdas dan seringkali satir (Satir adalah gaya bahasa kritik dan menyindir dengan cara humor), yang mengkritik norma-norma sosial dan politik pada zamannya.
Beberapa karya terkenalnya termasuk Pygmalion (yang menjadi dasar untuk musikal My Fair Lady), Arms and the Man, dan Man and Superman. Shaw juga memenangkan Hadiah Nobel dalam Sastra pada tahun 1925 karena kontribusinya terhadap sastra dan pemikirannya yang tajam tentang isu-isu sosial.
Shaw memiliki pandangan yang cukup progresif, terutama dalam hal hak-hak wanita, pendidikan, dan sosialisme. Dia sering kali menggunakan humornya yang tajam untuk menyampaikan kritik terhadap masyarakat.
Dan ternyata George Bernard Shaw memang seorang pengkritik Bibel dan banyak kritiknya Ia buat dalam beberapa tulisan. Termasuk esai (Esai adalah tulisan pendek yang membahas suatu topik atau gagasan tertentu) yang berjudul "The Perfect Wagnerite" atau dalam bahasa Indonesianya “Wagner Yang Sempurna”. Wagner dalam buku itu adalah Richard Wagner, seorang komposer Jerman yang sangat terkenal.
KENAPA GEORGE BERNARD SHAW DALAM ESAINYA BERKATA DEMIKIAN ?
Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa Shaw menganggap Alkitab sebagai "buku paling berbahaya":
- Penggunaan untuk Menjaga Kekuasaan: Shaw percaya bahwa Alkitab sering digunakan oleh otoritas agama dan politik untuk mempertahankan struktur kekuasaan yang tidak adil. Menurutnya, teks-teks tersebut seringkali diinterpretasikan sedemikian rupa untuk mendukung status quo, di mana orang-orang yang berkuasa memanipulasi ajaran-ajaran agama untuk mengendalikan rakyat.
- Moralitas yang Kaku dan Bertentangan: Shaw merasa bahwa banyak ajaran dalam Alkitab bertentangan dan tidak konsisten, yang dapat menyesatkan orang. Dia mengkritik bagaimana Alkitab mengandung moralitas yang tidak selalu rasional atau progresif, dan sering kali mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan atau keadilan sosial.
- Dampak Negatif pada Pemikiran Kritis: Shaw melihat Alkitab sebagai buku yang ketika dipandang secara dogmatis, dapat menghalangi perkembangan pemikiran kritis. Ajaran-ajaran dalam Alkitab, menurutnya, sering kali tidak mengizinkan pertanyaan atau perdebatan, yang pada gilirannya dapat membatasi kebebasan berpikir dan kemajuan intelektual.
- Kekerasan dan Penghakiman: Dalam Alkitab, terdapat banyak perintah untuk kekerasan atau penghukuman terhadap orang yang dianggap berdosa atau yang tidak sesuai dengan norma-norma agama. Shaw merasa bahwa hal ini dapat memicu sikap intoleransi dan kekerasan dalam masyarakat.
Bagi Shaw, Alkitab bukanlah hanya sebuah teks suci, tetapi lebih sering digunakan sebagai alat untuk menegakkan norma-norma sosial yang tidak adil dan menindas. Dia menganggap bahwa Alkitab adalah alat yang berbahaya jika diterima secara literal atau digunakan untuk memperkuat pandangan yang sempit dan konservatif.
Shaw mengungkapkan pandangan-pandangannya ini dalam konteks kritik sosial yang lebih besar, yang juga terlihat dalam karya-karya lainnya, seperti dalam The Quintessence of Ibsenism. Di sini, Shaw seringkali menantang ideologi-ideologi tradisional yang dia anggap merugikan kemajuan sosial dan intelektual.
George Bernard Shaw juga pernah mengungkapkan pendapat yang mengarah ke ide bahwa Alkitab sebaiknya "dijaga" agar tidak dibaca oleh anak-anak, atau setidaknya dihadirkan dengan cara yang sangat hati-hati. Shaw mengatakan bahwa Alkitab mengandung banyak hal yang tidak pantas atau tidak sesuai untuk dibaca oleh anak-anak. Dalam beberapa kesempatan, ia mengekspresikan pandangannya bahwa Alkitab bisa sangat berbahaya jika dipahami secara literal atau tanpa konteks, mengingat banyaknya kekerasan, seksualitas, dan ajaran-ajaran yang menurutnya bisa meracuni pemikiran muda.
Namun Syekh Ahmed Deedat menambahkan contoh ayat yang berbahaya bagi anak-anak dalam Bibel salah satunya yaitu :
(YEHEZKIEL23 :1-4)
Datanglah firman TUHAN kepadaku:
"Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.
Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal sejak masa mudanya; di sana susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.
Nama yang tertua ialah Oholah, dan nama adiknya Oholibah. Mereka menjadi milik-Ku dan melahirkan anak laki-laki dan perempuan. Mengenai nama mereka, Oholah ialah Samaria dan Oholibah ialah Yerusalem"
Tapi Syekh Ahmed Deedat mengatakan Kitab Yehezkiel 23 bercerita perzinahan dari ayat 1-21, tapi kita menampilkan sampai ayat 4 saja. Jika pembaca ingin lengkap silahkan buka di browser anda saja, terimakasih.
Jadi, guys, setelah melihat perdebatan seru antara Syekh Ahmed Deedat dan wanita Kristen itu, kita bisa melihat bagaimana sebuah buku bisa memiliki dampak yang besar tergantung bagaimana ia dipahami dan digunakan. George Bernard Shaw sendiri bukan seorang Muslim, tapi kritiknya terhadap Bibel cukup tajam dan mengundang banyak diskusi.
Tentu saja, setiap orang punya perspektif masing-masing tentang kitab suci mereka. Yang penting, kita harus selalu mencari kebenaran dengan hati yang terbuka dan pikiran yang jernih. Setuju? 😉
Nah, bagaimana menurut kalian? Apakah Alkitab benar-benar "buku paling berbahaya" seperti kata George Bernard Shaw, atau ada sisi lain yang perlu kita lihat? Yuk, berbagi pendapat di kolom komentar! Tapi tetap santun ya, kita diskusi sehat! 😊🔥
Dukung SEMESTA SEJARAH! Jika Anda menyukai artikel ini, bagikan ke teman-teman Anda atau dukung kami dengan mengikuti media sosial di bawah ini.
Baca Juga/Klik Judul :
- Kesalahan Al-Qur’an Tentang 7 Lapis Langit, Benarkah? Ini Penjelasan Ilmiahnya
- Siapa Abdurrahman Al-Ghafiqi? Jenderal Andalusia yang Mengguncang Prancis
- Nabi yang Dijanjikan dalam Ulangan 18:18 – Siapakah Dia?
- Jawaban untuk Ade Armando: Benarkah Al-Qur’an Mengalami Perubahan?
Posting Komentar untuk "Alkitab: Buku Paling Berbahaya yang Pernah Ditulis? Benarkah? Ayo Berbagi Pendapat!"
Silakan beri saran tentang tokoh sejarah, peristiwa, atau agama Samawi yang ingin Anda baca di SEMESTA SEJARAH. Saya akan mempertimbangkan untuk menulisnya!