![]() |
Zabur |
Ketika kita mendengar kata “Zabur”, pikiran kita langsung teringat pada salah satu kitab suci yang disebut dalam Al-Qur’an. Zabur adalah kitab yang Allah turunkan kepada Nabi Daud ‘alaihissalam. Namun hari ini, umat Islam dan juga umat lain mengenal istilah Mazmur dalam kitab Perjanjian Lama yang terdapat dalam Alkitab. Lalu, muncul pertanyaan penting: apakah Mazmur yang ada sekarang ini adalah Zabur yang asli sebagaimana diturunkan kepada Nabi Daud?
Mari kita telusuri sejarahnya bersama-sama.
Apa Itu Kitab Zabur?
Zabur adalah kitab suci yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai wahyu yang diberikan kepada Nabi Daud:
"Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya Kami telah melebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud."
(QS. Al-Isra: 55)
Zabur diyakini berisi puji-pujian, hikmah, dan nasihat. Dalam Islam, Zabur dianggap sebagai kitab yang diturunkan dalam bentuk nyanyian rohani, tidak mengandung hukum-hukum syariah sebagaimana Taurat dan Injil, tapi lebih berupa doa dan pujian kepada Allah.
Mazmur dalam Alkitab: Apakah Sama dengan Zabur?
Dalam tradisi Kristen dan Yahudi, bagian yang dianggap sebagai Zabur adalah Kitab Mazmur (Psalms), yang merupakan bagian dari Perjanjian Lama. Kitab ini berisi 150 pasal yang berisi syair-syair pujian, doa, ratapan, dan syukur kepada Tuhan. Banyak di antaranya disebut berasal dari Daud.
Namun, para sarjana sepakat bahwa tidak semua Mazmur ditulis oleh Daud. Beberapa berasal dari tokoh lain, seperti Asaf, bani Korah, bahkan beberapa yang tidak diketahui penulisnya.
⦁ Perbedaan Zabur dan Mazmur:
I. Asal Usul Penulisan:
a) Zabur diturunkan langsung oleh Allah kepada Nabi Daud.
b) Mazmur dalam Alkitab disusun dari berbagai sumber, dengan penulis yang beragam, termasuk Nabi Daud.
II. Bahasa Asli:
a) Zabur diturunkan dalam bahasa yang digunakan oleh Nabi Daud, kemungkinan besar bahasa Ibrani atau Aram.
b) Mazmur saat ini telah diterjemahkan ke banyak bahasa dan mengalami penyalinan berulang dalam sejarah.
III. Proses Pewarisan:
a) Zabur yang asli tidak memiliki rantai pewarisan yang jelas sampai hari ini.
b) Mazmur diwariskan melalui tradisi Yahudi, lalu diteruskan oleh Kristen.
Apakah Mazmur Sekarang Masih Asli?
Pertanyaan ini sulit dijawab dengan “ya” atau “tidak” secara mutlak. Namun, ada beberapa hal yang bisa kita jadikan pertimbangan:
Kemungkinan Ada Sisa-Sisa Wahyu Asli
Beberapa isi Mazmur memang mencerminkan pengagungan kepada Tuhan yang sejati. Contohnya:
“Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.”
(Mazmur 23:1)
Ayat ini sesuai dengan ajaran tauhid, yaitu keyakinan bahwa hanya Tuhan yang bisa memberi rezeki dan perlindungan.
Sudah Banyak Campur Tangan Manusia
Kitab Mazmur dalam Alkitab telah mengalami proses penyalinan, pengumpulan, dan bahkan pengeditan oleh para rabi dan penulis lainnya sepanjang ratusan tahun. Dalam Injil pun disebut bahwa sebagian ajaran Nabi Daud telah disalahpahami atau diselewengkan oleh sebagian Bani Israil.
Sebagai contoh, dalam Mazmur ada bagian-bagian yang menyebutkan bahwa Tuhan menyesal, murka seperti manusia, dan gambaran-gambaran yang tidak sesuai dengan kesucian sifat Allah menurut Islam.
Sikap Seorang Muslim terhadap Mazmur
Sebagai Muslim, kita diperintahkan untuk percaya bahwa Zabur adalah kitab yang diturunkan oleh Allah, namun tidak wajib mempercayai isi Mazmur saat ini secara keseluruhan karena keasliannya tidak terjamin.
Kita boleh mengambil hikmah dari isi Mazmur yang sesuai dengan tauhid dan ajaran Islam, namun harus tetap hati-hati dan tidak menganggapnya sebagai wahyu murni.
Mencari Kebenaran dengan Hati yang Lurus
Membahas Zabur dan Mazmur bukan soal menyalahkan kepercayaan orang lain, tetapi soal menjaga keimanan kita agar tetap di atas kebenaran yang datang dari Allah. Dalam Al-Qur’an, kita telah diberikan petunjuk yang lengkap, dan Rasulullah ﷺ pun tidak meninggalkan satu pun perkara kecuali telah beliau jelaskan.
Jika masih ada sisa kebenaran dalam Mazmur, maka itu hanyalah potongan kecil dari Zabur yang asli. Namun, sebagai umat Nabi Muhammad ﷺ, kita telah diberikan Al-Qur’an sebagai penutup dan penyempurna seluruh kitab terdahulu.
Mudah-mudahan artikel ini menambah wawasan dan memperkuat iman kita. Kalau ada yang mau didiskusikan, silakan komentar ya, guys! Dan jangan lupa, kalau ada yang ngajak debat kusir, lebih baik kasih senyum aja 😄. Karena kalau kita sibuk berdebat, siapa yang mau bikin teh manis buat kita? ☕😂
Dukung SEMESTA SEJARAH! Jika Anda menyukai artikel ini, bagikan ke teman-teman Anda atau dukung kami dengan mengikuti media sosial di bawah ini.
Baca Juga/Klik Judul :
Posting Komentar untuk "Kebenaran Kitab Zabur: Apakah Mazmur yang Ada Sekarang Masih Asli?"
Silakan beri saran tentang tokoh sejarah, peristiwa, atau agama Samawi yang ingin Anda baca di SEMESTA SEJARAH. Saya akan mempertimbangkan untuk menulisnya!