![]() |
Yerussalem Kuno |
Sebuah Pertanyaan yang Sering Terlontar
SEMESTA SEJARAH - Bayangkan… semua nabi besar sebelum Muhammad diutus di wilayah sekitar Palestina. Nabi Ibrahim, Ishaq, Ya’qub, Musa, Daud, Sulaiman, Isa… semuanya terpusat di tanah yang kini kita kenal sebagai Yerusalem dan sekitarnya.
Lalu tiba-tiba, nabi terakhir penutup para rasul justru lahir dan diutus di Mekah, jauh dari pusat sejarah kenabian sebelumnya.
Kenapa bukan di Yerusalem, kota suci tiga agama besar dunia?
Apa alasan Allah memilih Mekah, kota kecil di tengah padang pasir Arab?
Yuk, kita bongkar rahasianya satu per satu!
1. Jejak Nabi Ibrahim di Mekah: Bukan Kota Baru dalam Kenabian
Kalau kita pikir Mekah itu "di luar jalur", tunggu dulu. Faktanya, Nabi Ibrahim sendiri pernah menginjakkan kaki dan membangun sejarah di Mekah!
Allah berfirman:
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati…”
(QS. Ibrahim: 37)
Siapa yang dimaksud keturunan di sini? Yup, Ismail, putra Ibrahim dari Hajar.
Dari sinilah, sejarah spiritual Mekah bermula:
- Ka’bah dibangun oleh Ibrahim dan Ismail
- Tempat ini menjadi pusat tauhid sebelum akhirnya dikotori oleh penyembahan berhala
Jadi, Mekah bukan lokasi acak. Ia adalah pusaka tauhid Ibrahim, dan tempat yang perlu direformasi oleh Nabi terakhir.
2. Misi Global, Harus Dimulai dari Wilayah Netral
Yerusalem saat itu adalah pusat konflik:
- Sudah penuh dengan pengaruh Yahudi dan Romawi
- Menjadi titik panas politik dan agama
- Tradisi keagamaan di sana sangat eksklusif dan tertutup pada perubahan
Bandingkan dengan Mekah:
- Tidak berada di bawah kekuasaan imperium besar
- Merupakan wilayah bebas secara politik, walau tertindas oleh kekuatan kabilah
- Penduduknya beragam secara pemikiran: ada penyembah berhala, ada Hanif, bahkan ada orang Yahudi dan Nasrani
Mekah adalah tempat yang cukup bebas dan strategis untuk memulai misi universal, bukan lokal. Misi Islam bukan hanya untuk Bani Israel, tapi untuk seluruh umat manusia.
3. Mekah: Simbol Kebangkitan Spiritualitas yang Murni
Yerusalem saat itu meski suci sudah terlalu lama dipenuhi pertikaian teologis.
Sementara itu, Mekah adalah tempat:
- Ka’bah berdiri: rumah ibadah tauhid pertama
- Dihuni oleh keturunan Ismail, yang belum pernah mendapat nabi sebelum Muhammad
- Tempat yang haus bimbingan, tapi juga punya akar sejarah yang dalam
Dengan diutusnya Muhammad di Mekah, Allah ingin membersihkan kembali rumah-Nya dari syirik dan mengembalikan fungsinya sebagai pusat penyembahan kepada Allah semata.
4. Strategi Penyebaran: Mekah adalah Titik Tengah Dunia
Pernah lihat peta dunia kuno? Mekah bukan di pojok, tapi justru di tengah-tengah jalur perdagangan dan budaya dunia:
- Di sebelah barat ada Afrika
- Di sebelah utara ada Syam dan Romawi
- Di sebelah timur ada Persia dan India
Jika Islam lahir di sana, berita dan dakwahnya akan cepat menyebar ke seluruh dunia.
Dan benar saja, dalam waktu kurang dari 100 tahun, Islam menyebar dari Spanyol hingga ke India.
5. Nubuat yang Mengarah ke Mekah
Dalam beberapa literatur keagamaan terdahulu, dikisahkan tentang munculnya nabi terakhir di:
- “Tempat tandus”
- “Daerah tanpa tanaman”
- “Dikelilingi oleh berhala”
- “Kaum yang belum pernah diberi Kitab sebelumnya”
Bahkan dalam Al-Qur’an, Allah menyebut:
“Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum pernah diberi peringatan sebelumnya…”
(QS. Yasin: 6)
Yerusalem sudah berkali-kali dapat utusan. Mekah? Ini yang pertama kalinya. Dan langsung Nabi Muhammad, penutup segala nabi.
6. Dakwah Butuh Tantangan: Mekah Tempat Ujian Sempurna
Nabi Muhammad tidak diutus di istana. Bukan pula di tengah kaum elit berilmu. Beliau diutus di tengah masyarakat yang:
- Terpecah antar kabilah
- Memuja ratusan berhala
- Penuh kesewenangan sosial
Allah ingin menjadikan dakwah Muhammad sebagai prototipe dakwah sepanjang zaman:
Bagaimana mengubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat tauhid.
Dari kerasnya Mekah, lahirlah umat yang sabar, tangguh, dan berakhlak mulia.
Yerusalem Suci, Tapi Mekah Strategis dan Simbolik
Yerusalem tetap kota suci dan penuh sejarah, Tapi Mekah adalah titik awal misi rahmatan lil ‘alamin. Karena Islam bukan untuk satu kaum. Bukan untuk satu etnis. Bukan untuk satu lokasi. Tapi untuk seluruh umat manusia — dari Mekah, menyebar ke dunia.
Kalau Yerusalem itu Hotel Bintang 5, Maka Mekah Itu Warung Kopi Filosofis 😂
Coba bayangin begini...
Yerusalem itu kayak hotel bintang lima: Megah, penuh sejarah, tapi... ribet protokolnya.
Mekah?
Lebih kayak warung kopi pinggir jalan tapi punya resep rahasia turun-temurun dari Nabi Ibrahim.
Allah tahu banget:
“Kalau mau bikin revolusi, jangan mulai dari ruang rapat elite...
Tapi dari tempat yang rendah hati, di mana hati manusia masih siap berubah.”
Dan dari sinilah lahir umat Islam dari sebuah lembah tandus, tapi penuh berkah dan perjuangan.
Jadi jangan remehkan tempat kecil. Kadang dari sanalah muncul ide besar... atau nabi terakhir! 😎
Kalau kamu suka artikel ini, bagikan ya jangan sampai yang tahu alasan nabi diutus di Mekah cuma kamu dan kucingmu. 😂
Dukung SEMESTA SEJARAH! Jika Anda menyukai artikel ini, bagikan ke teman-teman Anda atau dukung kami dengan mengikuti media sosial di bawah ini.
Baca Juga/Klik Judul :
Posting Komentar untuk "Mengapa Nabi Muhammad Diutus di Mekah, Bukan di Yerusalem?"
Silakan beri saran tentang tokoh sejarah, peristiwa, atau agama Samawi yang ingin Anda baca di SEMESTA SEJARAH. Saya akan mempertimbangkan untuk menulisnya!