![]() |
Yesus di Salib |
SEMESTA SEJARAH - Salah satu topik yang sering menimbulkan kebingungan dan diskusi adalah mengenai pandangan Islam terhadap Nabi Isa (Yesus). Dalam agama Kristen, Yesus adalah sosok yang dipandang sebagai Tuhan, bahkan menjadi bagian dari konsep Tritunggal (Trinity) yang sangat mendalam dalam teologi Kristen. Namun, dalam Islam, Nabi Isa tidak disebut Tuhan, melainkan seorang nabi besar yang diutus oleh Tuhan. Lalu, mengapa ada perbedaan pandangan ini? Mari kita kupas lebih dalam mengenai fakta-fakta yang mungkin tidak banyak diketahui tentang perbedaan tersebut.
1. Pentingnya Monoteisme dalam Islam
Salah satu alasan utama mengapa Nabi Isa dalam Islam tidak disebut Tuhan adalah karena konsep tauhid atau monoteisme yang sangat mendalam dalam ajaran Islam. Tauhid adalah keyakinan bahwa hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah. Ini adalah pokok ajaran utama dalam Islam, yang tertuang dalam kalimat syahadat: "La ilaha illallah" (Tidak ada Tuhan selain Allah).
Dalam pandangan Islam, menjadikan seorang manusia, bahkan seorang nabi, sebagai Tuhan bertentangan dengan prinsip utama ini. Nabi Isa, meskipun memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam Islam, tetap dianggap sebagai hamba dan utusan Allah, bukan Tuhan. Islam mengajarkan bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak dan tidak ada yang setara dengan-Nya, termasuk Nabi Isa.
2. Nabi Isa dalam Al-Qur’an: Seorang Rasul, Bukan Tuhan
Al-Qur'an menyebutkan banyak sekali tentang Nabi Isa, namun tidak ada satupun ayat yang menyebutkan bahwa dia adalah Tuhan. Dalam Islam, Isa (Jesus dalam bahasa Inggris) dianggap sebagai salah satu nabi yang paling penting yang diutus untuk membimbing Bani Israil. Beberapa ayat dalam Al-Qur'an menyebutkan bahwa Isa adalah utusan Allah, yang diberikan wahyu untuk menyampaikan pesan Tuhan kepada umatnya.
Misalnya, dalam surat Al-Imran (3:45), Allah berfirman:
"Ingatlah ketika malaikat berkata: 'Wahai Maryam, sesungguhnya Allah memberi kabar gembira kepadamu dengan kelahiran seorang anak laki-laki, yang bernama Isa, yang akan menjadi terkemuka di dunia dan akhirat, dan termasuk orang yang didekatkan kepada Allah.'"
Ayat ini menunjukkan bahwa Isa adalah seorang nabi yang diberi gelar mulia, tetapi tetap seorang hamba Allah, bukan Tuhan. Dalam Islam, segala bentuk penyekutuan dengan Tuhan, yang disebut syirik, adalah dosa terbesar, termasuk menyembah atau menganggap manusia sebagai Tuhan.
3. Fakta Mengenai Kelahiran Isa
Kelahiran Nabi Isa dalam Islam sangat mirip dengan yang ada dalam tradisi Kristen: ia lahir dari seorang perawan, Maryam (Maria). Namun, meskipun kelahiran Nabi Isa dianggap sebagai mukjizat, hal tersebut tidak menjadikannya Tuhan. Dalam Islam, kelahiran seorang nabi yang istimewa bukanlah bukti bahwa nabi tersebut adalah Tuhan. Ini karena dalam Islam, mukjizat adalah bukti kekuasaan Allah, yang dapat diberikan kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya.
Sebagai contoh, dalam Al-Qur'an, Allah berfirman dalam surat Maryam (19:20-21):
"Maryam berkata: 'Bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang lelaki pun?' Dia (malaikat) menjawab: 'Demikianlah, Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia telah menentukan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: 'Jadilah!' maka jadilah dia.'"
Kelahiran Nabi Isa dari Maryam merupakan mukjizat besar yang menunjukkan kekuasaan Allah, tetapi hal tersebut tidak mengubah statusnya sebagai seorang hamba Allah.
4. Isa Tidak Disalib dalam Pandangan Islam
Salah satu perbedaan terbesar antara ajaran Islam dan Kristen adalah pandangan tentang kematian Nabi Isa. Dalam agama Kristen, Yesus disalibkan sebagai pengorbanan untuk menebus dosa umat manusia. Namun, dalam Islam, keyakinan ini ditolak. Islam mengajarkan bahwa Nabi Isa tidak disalib, melainkan Allah mengangkatnya ke langit.
Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman dalam surat An-Nisa' (4:157-158):
"Dan (karena) ucapan mereka: 'Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, Isa putra Maryam, rasul Allah.' Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi (yang terjadi) adalah (apa yang diserupakan dengan Isa). Dan sesungguhnya orang-orang yang berbeda pendapat tentangnya, benar-benar dalam keraguan tentang hal itu. Mereka tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, kecuali mengikuti persangkaan belaka. Dan mereka tidak yakin telah membunuhnya. Tetapi Allah telah mengangkatnya kepada-Nya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Ayat ini mengonfirmasi bahwa meskipun banyak orang yang mengira bahwa Isa disalib, pada kenyataannya, Allah menyelamatkan-Nya. Ini merupakan salah satu contoh bahwa Nabi Isa dalam Islam tidak dianggap sebagai pengorbanan atau Tuhan yang harus disalib untuk menebus dosa umat manusia.
5. Isa Akan Kembali di Akhir Zaman
Meskipun Nabi Isa tidak dianggap Tuhan dalam Islam, ia tetap memiliki peran penting dalam akhir zaman. Islam mengajarkan bahwa Nabi Isa akan kembali ke dunia sebagai bagian dari tanda-tanda kiamat. Ia akan datang untuk menghancurkan Dajjal (anti-Kristus), memimpin umat Islam, dan menegakkan keadilan di bumi.
Hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari menyebutkan bahwa Nabi Isa akan turun dari langit dan memerintah umat manusia dengan ajaran Islam. Namun, meskipun Isa memiliki peran yang sangat penting dalam akhir zaman, ia tetap dihormati sebagai nabi dan hamba Allah, bukan Tuhan.
Jadi, meskipun Nabi Isa dihormati dan diangkat derajatnya dalam Islam, ia tetap dianggap sebagai nabi dan bukan Tuhan. Sebagai manusia, tentu ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari kehidupannya, baik dari ajaran moral maupun spiritual yang dibawanya. Dan siapa tahu, kalau kita bisa belajar untuk lebih sabar seperti Isa, mungkin kita juga bisa menyelamatkan diri dari kemacetan jalan raya, setidaknya itu bisa jadi mukjizat kecil, kan? 😂
Perbedaan pandangan ini memang menarik untuk dipelajari, karena melalui pemahaman yang lebih mendalam, kita bisa saling menghargai dan memperkaya wawasan antar agama. Semoga penjelasan ini membantu, dan jangan lupa, jangan terlalu serius dalam mencari kebenaran, tapi jangan sampai kebingungannya jadi 'tanda tanya' yang gak pernah hilang!
Dukung SEMESTA SEJARAH! Jika Anda menyukai artikel ini, bagikan ke teman-teman Anda atau dukung kami dengan mengikuti media sosial di bawah ini.
Baca Juga/Klik Judul :
Posting Komentar untuk "Mengapa Nabi Isa dalam Islam Tidak Disebut Tuhan? Fakta-Fakta yang Tidak Diketahui"
Silakan beri saran tentang tokoh sejarah, peristiwa, atau agama Samawi yang ingin Anda baca di SEMESTA SEJARAH. Saya akan mempertimbangkan untuk menulisnya!