![]() |
Ilustrasi |
Pendahuluan: Sebuah Pertanyaan Lama yang
Terus Mengemuka
SEMESTA SEJARAH - Di kalangan peneliti sejarah
agama, pertanyaan ini terus bergaung dari zaman ke zaman: Benarkah Paulus yang mengubah ajaran Yesus?
Pertanyaan ini bukan hanya soal
teologis, tapi juga sejarah—karena menyingkap hubungan antara dua tokoh sentral
dalam kekristenan: Yesus dari Nazaret dan Paulus dari Tarsus.
Bagi sebagian
kalangan, khususnya dari sudut pandang Islam dan beberapa cendekiawan kritis,
Paulus dianggap sebagai tokoh kunci yang "membelokkan" ajaran Yesus
yang murni kepada sebuah sistem keimanan baru yang pada akhirnya menjadi
Kekristenan seperti yang kita kenal sekarang. Tapi... benarkah demikian? Mari
kita telusuri bersama secara perlahan, tapi tidak membosankan, ya.

Siapa Itu Paulus?
Nama aslinya
adalah Saulus dari Tarsus. Ia seorang Yahudi dari suku Benyamin yang
juga warga negara Romawi. Sebelum dikenal sebagai penyebar ajaran Yesus, Paulus
justru dikenal sebagai penganiaya umat
Kristen awal. Tapi semuanya berubah setelah ia mengaku mengalami penampakan
Yesus dalam perjalanan ke Damaskus. Setelah peristiwa itu, ia menjadi tokoh
paling aktif menyebarkan ajaran Yesus ke dunia non-Yahudi (kaum Gentiles).
Ia menulis
banyak surat (epistola) kepada komunitas-komunitas Kristen awal, yang kemudian
dimasukkan ke dalam Perjanjian Baru dan menjadi fondasi penting dalam
doktrin Kekristenan.

Ajaran Yesus: Apa yang Dia Sampaikan?
Yesus dikenal
sebagai guru moral Yahudi yang mengajarkan monoteisme murni, kasih
sayang, dan pertobatan. Ia mengajarkan umat untuk taat kepada hukum Taurat
(Matius 5:17 – “Aku datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat, melainkan untuk
menggenapinya”) dan berulang kali menekankan bahwa hanya ada satu Tuhan, Allah-nya
Israel.
Yesus hidup
sebagai seorang Yahudi yang taat, mengunjungi sinagoga, merayakan hari-hari
besar Yahudi, dan berpegang pada tradisi Yahudi.

Ajaran Paulus: Keselamatan Melalui Iman,
Bukan Hukum
Di sinilah
titik yang sering dianggap belok arah.
Paulus mengajarkan bahwa keselamatan tidak lagi melalui amal dan hukum Taurat, melainkan melalui iman kepada Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Contoh ajarannya yang terkenal bisa dilihat dalam:
- Roma 3:28: "Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukankarena melakukan hukum Taurat."
- Galatia 3:13: "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat."
Paulus bahkan
berkata, hukum Taurat adalah "pengasuh" yang membawa kita kepada
Kristus (Galatia 3:24), tetapi setelah iman datang, kita tidak lagi berada di
bawah pengasuh.

Pergeseran Fokus: Dari Yesus ke Kristus
Yesus sendiri dalam catatan Injil tidak pernah secara eksplisit menyatakan dirinya sebagai Tuhan. Ia lebih sering menyebut dirinya sebagai "Anak Manusia" dan utusan Tuhan. Namun Paulus mempopulerkan istilah Kristus (Mesias) dan bahkan menulis tentang ketuhanan Yesus, seperti dalam
- Filipi 2:6–7: "Walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sesuatu yang harus dipertahankan..."
- 1 Korintus 8:6: "Namun
bagi kita hanya ada satu Allah saja... dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus
Kristus..."
Di sinilah
banyak peneliti melihat adanya pergeseran fokus: dari ajaran etika dan
spiritual Yesus, menjadi ajaran tentang pribadi Yesus itu sendiri sebagai objek
iman dan penyembahan.

Kritik dan Kontroversi: Apakah Paulus
Mendirikan Agama Baru?
Beberapa tokoh
dan akademisi menganggap Paulus bukan hanya "mengembangkan", tetapi
justru menciptakan bentuk baru dari ajaran Yesus:
- Albert Schweitzer, teolog dan pemenang Nobel, menyatakan bahwa Paulus lebih banyak membangun sistem teologi sendiri ketimbang meneruskan ajaran Yesus.
- George Bernard Shaw, penulis Inggris, bahkan secara tajam berkata: "Yesus adalah pendiri agama Kristen, tetapi Paulus-lah pendiri Gereja Kristen."
Dari sudut
pandang Islam, Yesus adalah nabi yang membawa tauhid, sementara Paulus
dipandang telah memperkenalkan konsep Trinitas
dan penebusan dosa, yang tidak sesuai
dengan ajaran para nabi sebelumnya.

Tapi... Bukankah Injil Ditulis Setelah
Paulus Aktif?
Nah ini
menarik. Surat-surat Paulus adalah tulisan paling awal dalam Perjanjian
Baru—ditulis sekitar tahun 50-an Masehi. Sedangkan Injil Markus, Matius, Lukas,
dan Yohanes ditulis antara tahun 70–100 M. Jadi, bisa dibilang pandangan teologis Paulus lebih dahulu
terdokumentasi ketimbang kisah kehidupan Yesus dalam Injil.
Artinya?
Pandangan Paulus sangat mungkin memberi pengaruh besar pada bagaimana Yesus
dipahami oleh generasi berikutnya.

Kesimpulan: Mengubah atau Menafsirkan
Ulang?
Apakah Paulus benar-benar
mengubah ajaran Yesus?
Tergantung dari
sudut pandangnya.
- Jika kita melihat dari sudut pandang sejarah dan teks, Paulus jelas membawa ajaran Yesus ke konteks baru—masyarakat non-Yahudi—dan dalam prosesnya, ia menafsirkan ulang banyak hal.
- Jika dari sudut pandang teologi tradisional Kristen, Paulus tidak mengubah, tapi memperluas dan menjelaskan ajaran Yesus dalam konteks global.
- Namun dari kacamata kritis dan Islam, Paulus telah menyelewengkan ajaran Yesus dan menggantinya dengan teologi baru yang tidak diajarkan oleh Yesus sendiri.

Penutup Santai: Paulus, Yesus, dan Bakso
Campur
Bayangkan Yesus
itu kayak tukang bakso keliling yang jualan bakso kuah polos. Sederhana,
nikmat, isinya jelas: daging, tahu, dan sedikit mie.
Lalu datang
Paulus, pelanggan kreatif yang bilang:
"Bang, bisa gak tambahin keju,
sosis, sambal Korea, sama topping mozzarella? Trus dagingnya diganti daging
asap ya."
Akhirnya, semua
tetangga jadi suka versi "bakso modifikasi" itu... Tapi si tukang
bakso di pojokan cuma bisa melongo sambil mikir, "Ini masih bakso gue, apa udah jadi ramen campur spageti ya?"

Semoga artikel ini bisa bantu kamu memahami isu yang rumit ini dengan lebih ringan. Kalau kamu suka, bagikan ke temanmu. Kalau nggak suka... ya udah, jangan blokir tukang bakso-nya ya 😂
Dukung SEMESTA SEJARAH! Jika Anda menyukai artikel ini, bagikan ke teman-teman Anda atau dukung kami dengan mengikuti media sosial di bawah ini.
Baca Juga/Klik Judul :
- Shajar al-Durr: Ratu Besi yang Menyelamatkan Mesir
- Jawaban untuk Ade Armando: Benarkah Al-Qur’an Mengalami Perubahan?
- Messalina: Permaisuri Romawi yang Terlibat Skandal Seksual
- Apakah Muhammad ‘Parakletos’ yang Dijanjikan Yesus?
Posting Komentar untuk "Benarkah Paulus yang Mengubah Ajaran Yesus? Tinjauan Sejarah"
Silakan beri saran tentang tokoh sejarah, peristiwa, atau agama Samawi yang ingin Anda baca di SEMESTA SEJARAH. Saya akan mempertimbangkan untuk menulisnya!