Jika Islam Agama yang Salah, Mengapa Terus Berkembang?

Mesjid Eropa

SEMESTA SEJARAH - Pertanyaan ini terdengar sederhana, tapi punya makna yang dalam:

Kalau Islam itu salah, kenapa justru makin banyak orang yang memeluknya? Kenapa jumlah umat Islam justru terus bertambah, bahkan di tempat-tempat yang awalnya bukan mayoritas Muslim?

Yuk kita bahas pelan-pelan, biar nggak ada yang salah paham atau buru-buru ngegas duluan. 😃

1. Islam Bukan Sekadar Warisan, Tapi Pilihan

Banyak orang berpikir bahwa orang jadi Muslim cuma karena lahir dari keluarga Islam. Tapi kenyataannya, setiap tahun ribuan orang dewasa dari berbagai bangsa dan latar belakang masuk Islam. Mereka bukan dipaksa, bukan karena dijanjikan uang, tapi karena mereka mencari kebenaran dan menemukannya dalam Islam.

Lihat saja kisah para mualaf dari Eropa, Amerika, hingga Jepang. Mereka belajar, bertanya, menguji, bahkan ada yang awalnya ingin menghancurkan Islam—tapi justru berakhir masuk Islam. Lah, gimana coba?

Kalau sesuatu itu salah, bukannya makin dipelajari malah makin ditinggalin?

2. Islam Tumbuh Cepat di Tempat Asalnya Agama Lain

Ini fakta menarik yang jarang dibahas. Banyak yang berpikir, "Ah, Islam cuma besar di negara Arab atau Asia, karena mayoritas Muslim." Tapi sebenarnya...

Di tempat kelahiran agama Kristen dan Yahudi—seperti Palestina, Israel, Yordania, dan Suriah—Islam masih bertahan dan terus berkembang.

Contoh paling ikonik: Masjid Al-Aqsha di Yerusalem. Masjid suci umat Islam ini ada di kota yang juga suci bagi Yahudi dan Kristen. Tapi sampai hari ini, umat Islam di sana tetap aktif, berdakwah, dan memperjuangkan tempat suci itu.

Bahkan di wilayah Israel sendiri, ada komunitas Arab Muslim yang terus bertambah. Bayangkan, di tengah tekanan dan propaganda negatif, Islam tetap tumbuh. Itu bukan hal yang bisa dianggap remeh.

Dan jangan lupa, perkembangan Islam juga sangat pesat di negara-negara Barat—yang jelas bukan tempat asal Islam.

3. Islam Tidak Perlu Dibungkus Marketing, Kebenarannya Mengalir Sendiri

Agama lain kadang gencar dengan strategi marketing: iklan, promosi besar-besaran, bahkan bagi-bagi bantuan sambil ajak pindah agama.

Tapi Islam?

Mayoritas orang masuk Islam bukan karena ditawari materi, tapi karena ajaran Islam menyentuh hati dan logika. Islam menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar tentang hidup, seperti:

  • Siapa aku?
  • Dari mana asal-usulku?
  • Apa tujuan hidupku?
  • Apa yang terjadi setelah mati?

Islam tidak mengajarkan Tuhan itu tiga tapi satu, atau Tuhan bisa mati lalu hidup lagi. Islam tegas: Tuhan itu Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan. (QS Al-Ikhlas)

Buat orang yang haus logika dan spiritualitas sekaligus, ajaran ini terasa masuk akal dan menenangkan.

4. Agama yang Salah, Harusnya Mati Sendiri

Kalau Islam benar-benar salah dan menyesatkan, harusnya sudah punah sejak dulu. Nyatanya? Islam malah bertahan melewati:

  • Penjajahan dan kolonialisasi
  • Fitnah media
  • Perang, embargo, dan diskriminasi
  • Serangan ideologi dari luar dan dalam

Tapi justru dari tekanan itu, Islam bangkit dan menyebar. Seolah-olah makin ditekan, makin mengakar. Bahkan mereka yang tadinya membenci, bisa berubah jadi pecinta Islam setelah mengenalnya lebih dalam.

Aneh nggak tuh?

5. Pertumbuhan Islam Itu Global

Berikut ini sedikit data biar makin yakin:

  • Pew Research Center (lembaga riset di AS) memprediksi bahwa Islam akan jadi agama terbesar di dunia sebelum akhir abad ini.
  • Setiap tahun, ribuan orang di Eropa dan Amerika masuk Islam, sebagian besar dari mereka wanita terdidik.

Kalau Islam itu menindas wanita, kenapa justru banyak wanita cerdas yang masuk Islam?

Kalau Islam itu agama kekerasan, kenapa orang yang damai justru menemukannya di Islam?

Hmm… mikir, kan? 😟

Islam Itu Kayak Wi-Fi, Nggak Kelihatan Tapi Nyambung ke Hati

Gini ya, guys…

Kalau Islam itu ibarat sinyal Wi-Fi, dia nggak kelihatan tapi bikin hati banyak orang tersambung. Kadang yang paling kuat justru sinyal yang diam-diam nyambung tanpa perlu teriak-teriak.

Jadi, kalau Islam katanya salah,

kenapa justru makin banyak yang datang nyari?

Malah yang udah nyoba keluar, sering balik lagi sambil bilang,

“Gue udah keliling, ternyata tempat ternyaman… ya di Islam.”

Dan yang lebih lucu lagi…

Yesus (Nabi Isa) aja nanti bakal balik ke bumi, ikut syariat Islam.

Masa kamu masih ragu-ragu? 😂

Kalau kamu suka artikel ini, jangan disimpan sendiri!

 Bagi ke teman, tetangga, atau grup keluarga yang lagi debat agama biar tambah adem dan tercerahkan. ✌️

Dukung SEMESTA SEJARAH! Jika Anda menyukai artikel ini, bagikan ke teman-teman Anda atau dukung kami dengan mengikuti media sosial di bawah ini.

Baca Juga/Klik Judul :

Gerbert d'Aurillac: Paus yang Mempopulerkan Matematika Islam di Barat

Messalina: Permaisuri Romawi yang Terlibat Skandal Seksual

Shajar al-Durr: Ratu Besi yang Menyelamatkan Mesir

Apa yang Sebenarnya Terjadi di Konsili Nicea? Perubahan Ajaran Yesus yang Mengejutkan

Posting Komentar untuk "Jika Islam Agama yang Salah, Mengapa Terus Berkembang?"