![]() |
Ade Armando |
SEMESTA SEJARAH - Belakangan, pernyataan seorang bernama Ade Armando yang menyebut bahwa Al-Qur’an telah mengalami beberapa kali perubahan menuai kontroversi. Sayangnya, ia tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan perubahan tersebut, ia hanya mengatakan nama nama yang telah mengklaimnya sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman di kalangan umat Islam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membahas isu ini secara ilmiah dan berdasarkan fakta sejarah agar umat tidak terjebak dalam narasi yang keliru.
1. Perubahan atau Penyempurnaan dalam Penulisan?
Jika yang dimaksud dengan "perubahan" adalah modifikasi dalam bentuk penulisan, maka benar bahwa dalam sejarahnya, Al-Qur'an mengalami penyempurnaan dalam hal penulisan tanpa mengubah isi atau maknanya. Ini meliputi:
- Penambahan Titik Huruf: Pada awalnya, aksara Arab ditulis tanpa titik, sehingga huruf seperti ب (ba), ت (ta), dan ث (tsa) tampak serupa. Untuk menghindari kebingungan, sistem titik diperkenalkan pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan.
- Penambahan Tanda Baca (Harakat): Pada abad ke-8 M, Khalil bin Ahmad Al-Farahidi memperkenalkan tanda baca seperti fathah, kasrah, dan dhammah agar bacaan lebih jelas, terutama bagi orang non-Arab.
Namun, hal ini bukanlah perubahan isi Al-Qur’an, melainkan hanya penyempurnaan teknis dalam penulisan agar lebih mudah dibaca.
2. Janji Allah tentang Keaslian Al-Qur'an
Allah telah menjamin keaslian Al-Qur’an dalam Surah Al-Hijr ayat 9:
"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya."
Ayat ini menjadi bukti bahwa sejak diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ hingga hari ini, Al-Qur'an tetap terjaga tanpa perubahan substansial.
3. Perbedaan dengan Kitab Sebelumnya
Tidak seperti kitab-kitab terdahulu yang mengalami banyak perubahan akibat campur tangan manusia, Al-Qur'an dijaga melalui:
- Hafalan jutaan penghafal (huffazh) dari generasi ke generasi.
- Keseragaman mushaf yang disebarluaskan oleh Khalifah Utsman bin Affan untuk menghindari variasi bacaan yang bisa menimbulkan perpecahan.
4. Bahaya Pernyataan yang Tidak Berdasar
Pernyataan seperti yang disampaikan Ade Armando tanpa penjelasan yang jelas dapat menimbulkan keresahan dan kesalahpahaman. Sebagai seorang publik figur, ia seharusnya bertanggung jawab terhadap ucapannya, apalagi jika menyangkut hal yang sangat sensitif bagi umat Islam.
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Al-Qur’an telah mengalami perubahan dalam hal isi. Penyempurnaan dalam penulisan bukanlah perubahan substansi, melainkan bagian dari upaya memudahkan pembacaan tanpa mengubah wahyu aslinya. Oleh karena itu, umat Islam tidak perlu terpengaruh oleh pernyataan yang tidak memiliki dasar kuat. Jika ada yang mempertanyakan keaslian Al-Qur’an, maka jawabannya sudah jelas: Al-Qur’an tetap terjaga sejak pertama kali diturunkan dan akan terus terjaga hingga akhir zaman.
Jadi, Ade Armando ini ibarat orang yang ngaku penggemar klub bola, tapi tiap hari ngomporin biar klubnya bubar. Ngaku Muslim, tapi kerjaannya justru bikin Muslim lain bingung. Bang, kalau memang penasaran sama Islam, belajar yang bener, jangan asal ngegas! Jangan sampai jadi kayak orang yang suka nyalain kompor, tapi malah kena panasnya sendiri. Udah deh, bang, mending fokus upgrade ilmu daripada upgrade hoax!😂😂
Dukung SEMESTA SEJARAH! Jika Anda menyukai artikel ini, bagikan ke teman-teman Anda atau dukung kami dengan mengikuti media sosial di bawah ini.
Baca Juga/Klik Judul :
Lebih Kaya dari Raja Sulaiman? Mansa Musa dan Kekayaan yang Tak Terhitung
Kesalahan Al-Qur’an Tentang 7 Lapis Langit, Benarkah? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Caligula dan Kejahatan Istana: Dari Inses hingga Penobatan Kuda
Posting Komentar untuk "Jawaban untuk Ade Armando: Benarkah Al-Qur’an Mengalami Perubahan?"
Silakan beri saran tentang tokoh sejarah, peristiwa, atau agama Samawi yang ingin Anda baca di SEMESTA SEJARAH. Saya akan mempertimbangkan untuk menulisnya!