Caligula dan Kejahatan Istana: Dari Inses hingga Penobatan Kuda

 

Ilustrasi

SEMESTA SEJARAH - Kaisar Caligula adalah salah satu pemimpin Romawi paling berwarna dan kontroversial. Pemerintahannya yang hanya berlangsung empat tahun (37–41 M) dipenuhi dengan kisah kezaliman, kegilaan, serta skandal istana yang mencengangkan. Dari dugaan inses hingga rencana menobatkan kudanya sebagai konsul, sejarahnya dipenuhi dengan legenda yang masih diperdebatkan hingga kini.

Dari Kaisar Muda ke Penguasa Kejam

Caligula, yang bernama asli Gaius Julius Caesar Augustus Germanicus, naik takhta setelah kematian Kaisar Tiberius. Awalnya, rakyat Roma menyambutnya dengan gembira karena ia adalah putra Germanicus yang dicintai. Namun, tidak lama setelah naik takhta, ia berubah menjadi pemimpin yang kejam dan eksentrik. Beberapa sejarawan mencatat bahwa perubahan ini mungkin akibat penyakit yang dialaminya pada awal pemerintahannya.

Inses dan Kejahatan Istana

Salah satu tuduhan paling terkenal terhadap Caligula adalah dugaan hubungan inses dengan saudari-saudarinya: Drusilla, Agrippina, dan Julia Livilla. Dari ketiganya, Drusilla dikabarkan sebagai yang paling ia cintai, bahkan ada spekulasi bahwa mereka hidup sebagai pasangan. Ketika Drusilla meninggal pada tahun 38 M, Caligula mengadakan pemakaman negara besar dan menyatakannya sebagai dewi.

Selain inses, Caligula juga dikenal dengan kebrutalan terhadap para senator dan bangsawan. Ia tidak segan-segan mengeksekusi siapa pun yang dianggapnya sebagai ancaman. Ia juga dikenal suka mempermalukan para senator dengan tindakan-tindakan aneh, seperti mengundang mereka untuk berpesta kemudian memerintahkan eksekusi mendadak.

Kudanya yang Nyaris Jadi Konsul

Kisah tentang Caligula yang ingin menjadikan kudanya, Incitatus, sebagai konsul adalah salah satu cerita paling terkenal. Ia konon memberi kuda tersebut istal marmer, perhiasan emas, serta makanan mewah. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa ini adalah penghinaan terhadap Senat, menunjukkan bahwa seekor kuda lebih layak daripada para politisi Romawi. Namun, ada juga yang beranggapan bahwa ini hanya legenda yang dilebih-lebihkan.

Akhir Tragis Seorang Kaisar

Kegilaan dan kebrutalan Caligula akhirnya memicu perlawanan dari dalam. Pada tahun 41 M, ia dibunuh oleh anggota Pengawal Praetoria yang dipimpin Cassius Chaerea. Pembunuhan ini menandai berakhirnya salah satu pemerintahan paling kacau dalam sejarah Romawi.

Apakah Caligula benar-benar gila atau hanya korban propaganda sejarawan yang membencinya? Sejarahnya dipenuhi dengan kisah-kisah mencengangkan yang sulit dibuktikan sepenuhnya. Namun, yang jelas, pemerintahannya tetap menjadi salah satu periode paling aneh dalam sejarah Kekaisaran Romawi.

Caligula, kaisar Romawi yang penuh skandal, dituduh melakukan inses dan hampir menobatkan kudanya sebagai konsul. Benarkah ia gila atau hanya korban propaganda?

Nah guys, kalau kalian merasa pemimpin zaman sekarang aneh, coba lihat Caligula, udah gila kekuasaan, kudanya hampir jadi pejabat! 🤣 Bayangin kalau dia hidup di zaman modern, mungkin dia bakal ngasih kursi menteri buat kucingnya juga. Tapi ya, sejarah selalu penuh dengan tokoh-tokoh unik seperti ini, bikin kita sadar kalau drama politik itu nggak ada matinya!

Jadi, apakah Caligula benar-benar gila atau cuma korban gosip jahat para sejarawan? Hmm… kalau ada mesin waktu, mungkin kita bisa tanya langsung. Tapi jaga-jaga aja, siapa tahu kita malah disuruh sembah kudanya. 🐴😂

Sampai jumpa di artikel berikutnya, guys! Jangan lupa tetap waras dan jangan kasih jabatan ke peliharaan, ya~ 🚀😂

Dukung SEMESTA SEJARAH! Jika Anda menyukai artikel ini, bagikan ke teman-teman Anda atau dukung kami dengan mengikuti media sosial di bawah ini.

Baca Juga/Klik Judul :

Posting Komentar untuk "Caligula dan Kejahatan Istana: Dari Inses hingga Penobatan Kuda"