Ilmu 105 Kali, Iman 25 Kali: Keajaiban Angka dalam Al-Qur’an

Al-Qur'an

SEMESTA SEJARAH - Al-Qur’an adalah kitab suci yang bukan hanya penuh dengan petunjuk hidup, tapi juga sarat dengan kejutan logis dan matematis yang menggugah rasa ingin tahu. Salah satu fakta yang sering bikin pembaca berhenti sejenak adalah perbandingan antara kata "ilmu" dan "iman" di dalam Al-Qur’an.

Ternyata, kata "ilmu" disebut sebanyak 105 kali, sedangkan kata "iman" disebut sebanyak 25 kali. Angka ini tentu bukan tanpa makna. Bagi sebagian orang ini hanyalah angka biasa, tapi bagi pencari makna dan kebenaran, ini adalah isyarat yang sangat dalam.

Kenapa Ilmu Lebih Banyak dari Iman?

Ada banyak penafsiran, tapi yang paling menarik adalah bahwa ilmu menjadi fondasi keimanan. Dengan ilmu, seseorang bisa mengenal Allah, memahami ayat-ayat-Nya, mengkaji ciptaan-Nya, dan akhirnya meyakini kebenaran agama dengan dasar yang kuat. Dalam Islam, iman tanpa ilmu bisa rapuh, sementara ilmu yang benar akan menuntun pada keimanan sejati.

Bayangkan seseorang yang baru mengenal Islam. Ia bisa saja merasa kagum dengan akhlak atau suasana spiritualnya. Tapi ketika ia mulai membaca, meneliti, dan memahami Al-Qur’an dengan pendekatan ilmiah, maka kekaguman itu berubah menjadi keyakinan. Dalam konteks inilah, ilmu menjadi jalan yang menghantarkan manusia pada iman.

Ilmu dalam Perspektif Al-Qur’an

Sejak awal turunnya wahyu, kata pertama yang diperintahkan Allah adalah: "Iqra" (Bacalah!). Ini bukan hanya perintah membaca dalam arti tekstual, tapi juga ajakan untuk berpikir, memahami, meneliti, dan merenungi.

Banyak ayat yang menegaskan keutamaan orang berilmu:

Ÿ  "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah: 11)

Ÿ    "Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui?" (QS. Az-Zumar: 9)

Dalam banyak tafsir, para ulama menjelaskan bahwa ilmu dalam Islam bukan hanya terbatas pada ilmu agama, tapi juga ilmu tentang alam, sejarah, psikologi, bahkan teknologi. Semua ilmu yang membawa manusia kepada pemahaman yang benar tentang dirinya dan Tuhannya adalah ilmu yang diberkahi.

Iman: Tujuan dari Pencarian Ilmu

Meski "iman" disebut lebih sedikit, bukan berarti ia kurang penting. Justru, iman adalah tujuan akhir dari perjalanan ilmiah seorang Muslim. Setelah menelaah langit dan bumi, tubuh manusia, sejarah umat-umat terdahulu, dan kerapihan hukum-hukum semesta, maka hati akan sampai pada satu kesimpulan: ini semua tidak mungkin terjadi tanpa Tuhan.

Dalam Al-Qur’an, banyak sekali ayat yang memadukan antara ilmu dan iman. Salah satunya adalah:

"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama (orang-orang berilmu)." (QS. Fathir: 28)

Ayat ini menegaskan bahwa ilmu yang benar akan melahirkan rasa takut dan takwa kepada Allah, bukan kesombongan. Karena semakin banyak seseorang tahu, semakin ia sadar betapa kecil dirinya dan betapa agung Sang Pencipta.

Hubungan Ilmu dan Iman dalam Sejarah Islam

Dalam sejarah peradaban Islam, kita bisa melihat bagaimana para ilmuwan Muslim zaman keemasan seperti Ibnu Sina, Al-Khwarizmi, dan Al-Biruni tidak hanya menjadi pionir dalam ilmu pengetahuan, tapi juga tetap menjaga keimanan mereka. Mereka membuktikan bahwa menjadi ilmuwan bukan berarti menjauh dari iman, justru mendekatkan.

Mereka belajar bintang-bintang, tubuh manusia, ilmu hitung dan logika, tapi semuanya dikembalikan kepada keagungan Allah. Dalam tulisan mereka, kita sering membaca pujian kepada Sang Pencipta di tengah pembahasan ilmiah.

Pelajaran Bagi Kita Saat Ini

Di zaman sekarang, banyak yang merasa bahwa ilmu dan iman seperti berada di dua sisi yang berlawanan. Padahal justru keduanya saling melengkapi. Ilmu tanpa iman bisa jadi arogan, sementara iman tanpa ilmu bisa jadi fanatik. Islam mengajarkan agar keduanya berjalan seiring.

Ketika kita belajar sains, sejarah, atau bahkan matematika, jangan pisahkan Allah dari proses itu. Karena setiap ilmu yang bermanfaat, pasti mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang kebesaran-Nya.

Penutup Santai

Jadi, kalau kamu sedang belajar dan merasa otak panas, ingatlah: kamu sedang mendekatkan diri pada iman. Dan kalau kamu merasa imannya turun, bisa jadi itu sinyal untuk nambah bacaan dan belajar lagi.

Karena siapa tahu... iman kamu cuma kedinginan, tinggal diselimuti ilmu biar anget lagi! 😂

Dan jangan salah, bisa jadi angka 105 dan 25 itu adalah password ilahi... buat buka pintu hidayah di hati kita. 😀

Dukung SEMESTA SEJARAH! Jika Anda menyukai artikel ini, bagikan ke teman-teman Anda atau dukung kami dengan mengikuti media sosial di bawah ini.

Baca Juga/Klik Judul :


Posting Komentar untuk "Ilmu 105 Kali, Iman 25 Kali: Keajaiban Angka dalam Al-Qur’an"