Siapa Sebenarnya ‘Kaum Nashara’ dalam Al-Qur’an?

Kaum Nashara'

Sebutan yang Kerap Disalahpahami

SEMESTA SEJARAH - Kalau kamu sering baca Al-Qur’an, pasti nggak asing dengan istilah "Nashara". Tapi... pernahkah kamu berpikir: siapa sih sebenarnya yang dimaksud dengan kaum Nashara itu?
Apakah mereka benar-benar sama dengan umat Kristen masa kini? Apakah mereka pemeluk Injil versi asli, atau versi yang sudah berubah? Apa hubungan mereka dengan Nabi Isa? Dan kenapa Al-Qur’an menyebut mereka Nashara, bukan “Kristen” seperti yang biasa kita dengar?
Tenang, Guys. Kita akan bedah pelan-pelan, dari sejarah, bahasa, sampai konteks Al-Qur’an, biar kita paham siapa sebenarnya kaum Nashara yang dimaksud wahyu.

Arti Kata Nashara
Kata "Nashara" berasal dari akar kata bahasa Arab ن ص ر (nashara) yang artinya "menolong". Dalam Al-Qur’an, sebutan ini terhubung dengan ayat ketika Nabi Isa bertanya kepada para pengikutnya:
“Siapakah yang akan menjadi penolongku (ansari) kepada (agama) Allah?”
Lalu para hawariyyun berkata: “Kami adalah penolong-penolong (ansar) agama Allah.”
 (QS. Ash-Shaff: 14)
Dari sinilah muncul istilah "Ansharullah" (penolong-penolong Allah), dan akhirnya umat pengikut Nabi Isa disebut Nashara yaitu orang-orang yang menolong agama Allah melalui Nabi Isa.
Jadi, secara bahasa, Nashara bukan sekadar label etnis atau nama organisasi, melainkan gelar bagi mereka yang menerima dan mengikuti ajaran Nabi Isa pada masa itu.

Apakah Nashara Itu Kristen?
Jawaban singkat: Ya, tapi tidak sepenuhnya sama dengan Kristen zaman sekarang.
Untuk menjelaskan ini, kita perlu menyelami sejarah:

1. Pengikut Awal Nabi Isa (Yesus)
Pada awalnya, para pengikut Nabi Isa adalah orang-orang Yahudi yang menerima beliau sebagai nabi dan utusan Allah. Mereka dikenal sebagai Yahudi Nasrani—orang Yahudi yang percaya kepada Isa sebagai al-Masih.
Mereka tetap beribadah di sinagoga, mengikuti hukum Taurat, berkhitan, dan hidup seperti orang Yahudi lainnya—tapi mereka punya iman khusus kepada Isa.

2. Perpecahan Internal
Setelah Nabi Isa diangkat ke langit (menurut pandangan Islam), kelompok pengikutnya mengalami banyak tekanan dan mulai terpecah.
Di sinilah Paulus muncul dan membawa ajaran Yesus ke dunia non-Yahudi, dan lambat laun ajaran baru mulai terbentuk—yang kemudian menjadi cikal bakal Kekristenan versi modern, dengan doktrin Trinitas, penebusan dosa, dan sebagainya.

3. Nashara dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an menurunkan wahyu dalam konteks sejarah abad ke-7 M. Pada masa itu, istilah "Nashara" masih digunakan untuk menyebut umat yang mengklaim sebagai pengikut Nabi Isa.
Namun perlu dicatat:

  • Al-Qur’an mengakui bahwa Isa adalah nabi.
  • Al-Qur’an tidak mengakui Isa sebagai Tuhan atau anak Tuhan.
  • Al-Qur’an mengkritik sebagian ajaran Nashara yang dianggap menyimpang, khususnya terkait konsep ketuhanan.
Jadi, kaum Nashara dalam Al-Qur’an adalah komunitas agama yang menisbatkan diri sebagai pengikut Isa, walaupun ajaran mereka sudah tidak sejalan dengan tauhid yang dibawa Nabi Isa.

Ayat-Ayat tentang Nashara: Antara Pujian dan Kritikan
Dalam Al-Qur’an, kaum Nashara disebut dalam berbagai konteks—ada yang dipuji, ada yang dikritik, tergantung pada sikap mereka terhadap kebenaran:

Dipuji:

“Sesungguhnya kamu dapati orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya kami ini orang Nasrani’. Yang demikian itu karena di antara mereka itu terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, juga karena mereka tidak menyombongkan diri.”
 (QS. Al-Ma’idah: 82)

Ini menunjukkan bahwa ada kaum Nashara yang rendah hati, lembut, dan jujur dalam mencari kebenaran.

Dikritik:

“Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya Allah itu ialah al-Masih putra Maryam.”
 (QS. Al-Ma’idah: 72)

Ayat ini menegaskan bahwa penyandaran ketuhanan kepada Nabi Isa adalah bentuk kekufuran karena menyalahi prinsip tauhid.

Apa Hubungan Nashara dengan Nasrani?
Istilah "Nasrani" adalah adaptasi dari kata Nashara. Dalam banyak bahasa Muslim, termasuk Indonesia, kata ini dipakai untuk menyebut umat Kristen.
Namun perlu diketahui:

  • Istilah "Kristen" berasal dari bahasa Yunani: Christos (Mesias)
  • Umat Kristen menyebut diri mereka Kristianos (pengikut Kristus)
  • Al-Qur’an tidak pernah menyebut mereka "Kristen" atau "Masihiyyun", melainkan Nashara

Ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an menyikapi mereka dari sudut sejarah dan keyakinan, bukan label modern.

Jadi, Siapa Sebenarnya Kaum Nashara?

Ringkasnya:

  • Mereka adalah pengikut ajaran Nabi Isa AS yang eksis pada masa sebelum dan sesudah kenabiannya.
  • Sebagian dari mereka tetap setia pada ajaran tauhid, sebagian lagi menyimpang dengan mengangkat Nabi Isa sebagai Tuhan atau anak Tuhan.
  • Al-Qur’an mengakui asal muasal ajaran mereka, tapi juga mengkritik penyimpangan yang terjadi.
  • Secara historis, kaum Nashara adalah leluhur spiritual umat Kristen, meski ajaran Kristen modern tidak sepenuhnya mewakili ajaran Nabi Isa yang murni menurut Islam.

Nashara Itu Siapa? Jawabannya... Komplek! 

Nashara bukan sekadar label agama, tapi cerminan dari perjalanan sejarah sebuah umat. Mereka punya akar wahyu, namun dalam pandangan Islam, mereka menyimpang dari misi asli Nabi Isa.

Namun begitu, Islam tetap mengajak mereka kepada kebenaran dengan cara yang bijak, dialogis, dan beretika.

Nashara, Nasi Arab, dan Nasi Rames
Coba bayangin, kamu masuk ke warteg, lalu ada tiga pilihan nasi:

  • Nasi Arab, pakai kurma, daging kambing, bumbu khas Timur Tengah.
  • Nasi Rames, campur-campur: ayam, tahu, rendang, sambal goreng kentang.
  • Nasi Nashara, Nah, ini yang unik. Awalnya menunya mirip nasi Arab (tauhid), tapi lama-lama dibumbui keju Eropa, disiram saus tomat, dan ditaburi sosis, lalu bilang: “Ini tetap nasi asli!”
Terus kamu bingung,
“Ini nasi tauhid, nasi rames, atau nasi globalisasi sih?” 😂
Tapi apapun makanannya, ingatlah: Islam datang bukan buat mem-bully dapur orang, tapi buat ngajak semua kembali ke resep asli: tauhid murni, tanpa campuran penyedap tambahan.

Semoga artikel ini bikin kamu lebih paham dan lebih santai menghadapi perbedaan. Kalau kamu suka, boleh banget dibagikan ke teman-teman. Kalau nggak suka... ya udah, makan nasi goreng aja sambil mikir 😆

Dukung SEMESTA SEJARAH! Jika Anda menyukai artikel ini, bagikan ke teman-teman Anda atau dukung kami dengan mengikuti media sosial di bawah ini.

Baca Juga/Klik Judul :

Posting Komentar untuk "Siapa Sebenarnya ‘Kaum Nashara’ dalam Al-Qur’an?"