Siapakah ‘Hamba Tuhan’ dalam Yesaya 42?

Yesaya 42

Bukti Nubuat tentang Nabi Muhammad ﷺ
SEMESTA SEJARAH - Yesaya 42 adalah salah satu bagian paling menarik dari kitab Nabi Yesaya dalam Perjanjian Lama. Dalam pasal ini, muncul sosok yang disebut sebagai "Hamba Tuhan" — seorang utusan istimewa yang akan membawa keadilan, cahaya, dan hukum ke seluruh dunia. Siapakah sosok ini?
Bagi umat Muslim, banyak ulama meyakini bahwa Yesaya 42 adalah nubuat (ramalan kenabian) yang sangat kuat tentang Nabi Muhammad ﷺ, bukan Yesus, bukan juga nabi dari Bani Israel lainnya. Artikel ini akan menjelaskan dengan gamblang mengapa hal itu diyakini demikian.

1. Konteks Nubuat: Siapa Yesaya?
Nabi Yesaya hidup sekitar 700 tahun sebelum masehi. Ia adalah seorang nabi Bani Israel yang menyampaikan wahyu dari Tuhan kepada bangsanya yang seringkali melanggar perjanjian dengan-Nya. Nubuat-nubuat Yesaya tidak hanya berbicara tentang zaman beliau, tetapi juga tentang masa depan yang jauh — termasuk datangnya seorang utusan besar.
Yesaya 42 termasuk dalam bagian “Nubuat Hamba Tuhan” yang terdiri dari beberapa pasal (Yesaya 42, 49, 50, dan 53). Di dalamnya, Tuhan berbicara tentang seorang “Hamba” yang akan diutus untuk membawa hukum, keadilan, dan cahaya bagi bangsa-bangsa.

2. Isi Nubuat: Apa yang Dikatakan Yesaya 42?
Mari kita kutip beberapa ayat penting dari Yesaya 42 (versi LAI-TB):
“Lihat, itu hamba-Ku, yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.” (Yesaya 42:1)
“Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.” (Yesaya 42:2)
“Ia tidak akan menjadi pudar atau patah semangat sampai ia menegakkan hukum di bumi; pulau-pulau mengharapkan pengajarannya.” (Yesaya 42:4)
“Aku, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan… Aku akan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa.” (Yesaya 42:6)
“Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN… dari ujung bumi… biarlah padang gurun dan kota-kotanya menyaringkan suara, kampung-kampung tempat kediaman Kedar…” (Yesaya 42:10-11)

3. Mengapa Ini Menunjuk kepada Nabi Muhammad ﷺ?
Berikut ini adalah penjelasan bagian demi bagian tentang mengapa ayat-ayat ini sangat cocok menggambarkan Nabi Muhammad ﷺ dan bukan Yesus atau nabi Israel lainnya:

A. "Menyatakan Hukum kepada Bangsa-bangsa"
“Supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa” (Yes 42:1)
Nabi Muhammad ﷺ adalah satu-satunya nabi yang datang dengan syariat hukum baru (syariat Islam) yang lengkap dan universal. Ia diutus untuk seluruh umat manusia, bukan hanya untuk satu kaum.
Yesus, menurut catatan Injil sendiri, menyatakan bahwa ia hanya diutus kepada “domba-domba yang hilang dari Bani Israel” (Matius 15:24) dan tidak membawa hukum baru, melainkan melanjutkan Taurat.

B. “Tidak Berteriak atau Memperdengarkan Suaranya di Jalan”
Yesaya 42:2
Ini menggambarkan kerendahan hati dan sikap tenang dari sang utusan. Nabi Muhammad ﷺ dikenal dengan akhlak mulianya, tidak suka membentak atau meninggikan suara di pasar, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an (QS. Al-Qalam: 4, QS. Al-Fath: 29).

C. “Pulau-pulau Menantikan Pengajarannya”
Yesaya 42:4
Islam menyebar ke seluruh dunia, termasuk wilayah kepulauan seperti Indonesia, Filipina, dan wilayah Afrika dan Asia lainnya. Ini selaras dengan dakwah universal Nabi Muhammad ﷺ yang menjangkau wilayah-wilayah jauh dari jazirah Arab.

D. “Menjadi Perjanjian bagi Umat Manusia”
Yesaya 42:6
Al-Qur’an menyebut Nabi Muhammad ﷺ sebagai "rahmat bagi semesta alam" (QS. Al-Anbiya: 107) dan pembawa "cahaya dan kitab yang menerangi" (QS. Al-Ma’idah: 15). Syariat Islam menjadi perjanjian baru yang abadi antara manusia dan Tuhan.

E. “Kampung-kampung Tempat Kedar”
Yesaya 42:11
Inilah kunci penting!
 Kedar adalah anak dari Ismail, dan keturunannya tinggal di wilayah Arab. Jika ada nabi yang disebut akan datang dari daerah Kedar, maka jelas yang dimaksud adalah seorang nabi dari bangsa Arab, dan itu tidak lain adalah Nabi Muhammad ﷺ.
Yesus adalah keturunan Ishak, bukan Ismail. Maka ayat ini tidak mungkin merujuk kepada Yesus atau nabi Israel lainnya.

F. “Tuhan Keluar Berperang seperti Pahlawan”
Yesaya 42:13
Ayat ini menggambarkan bahwa utusan ini akan berjihad dan melakukan perjuangan nyata di medan pertempuran. Nabi Muhammad ﷺ memimpin umatnya dalam banyak pertempuran penting untuk menegakkan Islam, sesuai dengan petunjuk Allah.
Yesus tidak pernah memimpin satu pun perang selama hidupnya. Maka ayat ini tidak cocok dengan Yesus, tapi sangat cocok dengan Muhammad ﷺ.

4. Pandangan Para Penafsir
Banyak ulama dan cendekiawan Muslim, termasuk tokoh-tokoh seperti Rahmatullah al-Hindi, Ahmad Deedat, dan Dr. Zakir Naik, menggunakan Yesaya 42 sebagai bukti kuat kenabian Nabi Muhammad ﷺ dalam teks-teks terdahulu.
Beberapa orientalis pun mengakui bahwa gambaran dalam Yesaya 42 lebih cocok dengan Muhammad daripada Yesus, terutama karena konteks budaya dan wilayahnya yang mengarah ke Arab.

5. Kesimpulan
Yesaya 42 bukan sekadar nubuat biasa. Ini adalah salah satu nubuat paling kuat dalam Alkitab yang mengisyaratkan datangnya seorang nabi dari keturunan Ismail  dari wilayah Arab yang akan membawa hukum baru, cahaya, dan keadilan ke seluruh dunia.
Dan siapakah yang memenuhi semua ciri tersebut dengan sempurna?
Nabi Muhammad ﷺ.
Bagi seorang pencari kebenaran, Yesaya 42 seharusnya menjadi refleksi penting untuk ditelaah dengan jujur dan hati yang terbuka.

Gimana guys, menarik kan?
Kalau kamu suka artikel seperti ini, jangan lupa bagikan ke teman-temanmu yang juga suka bahas sejarah dan agama.
Dan kalau kamu ingin pembahasan lanjutan, misalnya perbandingan dengan nubuat lain, tinggal komen aja ya. 😎

Dukung SEMESTA SEJARAH! Jika Anda menyukai artikel ini, bagikan ke teman-teman Anda atau dukung kami dengan mengikuti media sosial di bawah ini.

Baca Juga/Klik Judul :

Posting Komentar untuk "Siapakah ‘Hamba Tuhan’ dalam Yesaya 42?"