Nabi ditegur Tuhan: Ketika Ibrahim Menolak Memberi Makan Seorang Ateis

Ilustrasi

SEMESTA SEJARAH - Sebuah Kisah Penuh Hikmah Tentang Kasih Sayang Tanpa Syarat

Nabi Ibrahim `alayhis salam dikenal sebagai Kekasih Allah (Khalilullah). Ia adalah nabi yang luar biasa teguh dalam keimanan dan menjadi teladan dalam banyak hal—tauhid, keteguhan, bahkan keramahtamahan.

Tapi tahukah kamu bahwa Nabi Ibrahim pernah ditegur langsung oleh Allah? Dan bukan karena menyembah berhala, bukan karena lalai shalat—melainkan karena tidak memberi makan seorang tamu!

Kok bisa? Yuk, kita gali kisah ini bersama.

Dermawan Sejati: Nabi Ibrahim Tidak Suka Makan Sendiri

Satu hal yang luar biasa dari Nabi Ibrahim adalah kebiasaan beliau tidak pernah makan sendirian. Beliau akan mencari tamu, bahkan berjalan jauh hanya demi menemukan seseorang yang bisa diajak makan bersama.

Hidupnya penuh kebaikan, penuh cinta kepada sesama.

Sampai suatu hari...

Datang Seorang Tamu yang Tidak Beriman

Ketika Nabi Ibrahim sedang menyiapkan makanan, datanglah seorang pria tua. Wajahnya lelah, tubuhnya lusuh. Melihat tamu itu, Nabi Ibrahim pun mempersilakan duduk dan hendak menyuguhkan makanan.

Namun sebelum makanan disajikan, Nabi Ibrahim bertanya:

“Siapakah Tuhanmu?”

Orang tua itu menjawab,

“Aku tidak punya Tuhan. Aku tidak percaya Tuhan sepertimu.”

Mendengar itu, Nabi Ibrahim terkejut dan kecewa. Ia pun menarik kembali makanan yang hendak diberikan, lalu menyuruh pria itu pergi:

“Aku hanya memberi makan orang yang menyembah Allah.”

Teguran dari Allah

Tak lama setelah itu, wahyu datang kepada Nabi Ibrahim, dengan teguran yang lembut tapi menusuk hati:

“Wahai Ibrahim, Aku telah memberinya makan selama 70 tahun meskipun ia tidak beriman kepada-Ku. Kenapa engkau tidak bisa bersabar hanya satu kali makan saja?”

Kata-kata itu menghantam hati Ibrahim. Seorang kekasih Allah bisa lupa bahwa rahmat Allah itu tak terbatas bahkan kepada yang tidak menyembah-Nya.

Dengan penuh penyesalan, Nabi Ibrahim bergegas mencari orang tua itu. Ia ingin mengajaknya kembali dan memberinya makanan, kali ini tanpa syarat.

Hidayah dari Kelembutan

Ketika pria tua itu melihat Nabi Ibrahim berlari mengejarnya dan mengundangnya kembali makan, ia heran:

“Kenapa engkau berubah pikiran?”

Nabi Ibrahim pun jujur, ia menceritakan bahwa Allah telah menegurnya karena tidak bersikap seperti Tuhan yang Maha Penyayang.

Mendengar itu, pria tua itu tersentuh. Ia menangis dan berkata:

“Tuhan seperti itu tidak mungkin Tuhan yang palsu!”

Dan di situlah ia mengucap syahadat dan beriman kepada Allah.

Kisah Ini dari Mana Sumbernya?

Sekarang, mari kita jujur. Kisah ini tidak tercantum dalam Al-Qur’an, dan tidak terdapat dalam hadis sahih. Banyak ulama menganggapnya sebagai kisah israiliyat atau hikayat (cerita hikmah) yang populer dalam kalangan sufi dan pengkhotbah.

✅ Kita tidak wajib mempercayai kisah ini sebagai fakta sejarah.

✅ Tapi kita boleh mengambil pelajaran moral selama tidak bertentangan dengan prinsip Islam.

Pelajaran dari Kisah ini

Kasih sayang Allah tak bergantung pada keimanan manusia. Bahkan yang ingkar pun tetap diberi rezeki oleh-Nya.

Jangan memberi syarat dalam berbuat baik. Kebaikan sejati adalah yang dilakukan tanpa berharap balasan.

Akhlak yang lembut bisa menjadi jalan hidayah. Terkadang satu senyuman lebih kuat dari seribu dalil.

Bayangin Kalau Kita Punya Standar Kayak Ibrahim 😙

Coba bayangkan kalau hari ini kita ikut-ikutan Nabi Ibrahim yang awalnya menolak kasih makan orang yang beda keyakinan...

“Bang, saya mau beli nasi padang.”

“Maaf, sebelum makan, tolong jawab dulu: siapa Tuhan kamu?”

“Waduh, saya ateis, Bang.”

“Oke, nasi padangnya batal ya.”

臘‍♂️ Bisa-bisa satu restoran sepi pelanggan!😂

Untungnya, Allah mengajari kita lewat Ibrahim bahwa kebaikan bukan hanya untuk yang baik, tapi untuk semua makhluk.

Karena siapa tahu, dari satu piring nasi hangat, hati yang keras bisa melunak dan kembali kepada Allah.

Dukung SEMESTA SEJARAH! Jika Anda menyukai artikel ini, bagikan ke teman-teman Anda atau dukung kami dengan mengikuti media sosial di bawah ini.

Baca Juga/Klik Judul :

Posting Komentar untuk "Nabi ditegur Tuhan: Ketika Ibrahim Menolak Memberi Makan Seorang Ateis"